Perbedaan Aki Kering, Basah, dan Hybrid
Perlui diketahui ada tiga jenis tipe aki yang beredar di pasaran, yaitu aki kering, basah, dan hybrid.
Ketiganya menawarkan kelebihan masing-masing. Lantaran itu penting bagi pemilik mobil yang ingin mengganti mengetahui dulu perbedaannya.
Aki Kering (Maintenance Free)
Walau disebut aki kering atau maintenance free (MF), ternyata isinya juga cairan elektroda namun dalam bentuk gel yang padat. Hal ini jadi poin keunggulannya karena tak ada ritual isi ulang air aki.
Kebanyakan pemilik mobil jatuh hati dan memilih aki maintenance free (MF) lantaran mudah dalam perawatan.
Praktis, tidak ada cek level air aki. Biasanya pemiliknya adalah pekerja formal yang tak memiliki waktu luang
Namun jenis aki MF atau kering harganya terbilang lebih mahal dari aki basah. Tipe aki kering 70 A untuk mobil MPV seperti Innova Diesel dan Isuzu Panther dibanderol Rp 1.390.000, selisih sekitar Rp 270.000 dari tipe basah.
Aki Basah
Aki basah biasanya digunakan pemilik mobil yang benar-benar hobi merawat kendaraan, karena masih perlu pengecekan yang teliti.
Nomor satu soal pemeriksaan level ketinggian air aki. Jika beres, bisa lanjut cek detail terminal aki, tujuannya melihat apakah ada kerak indikasi penguapan berlebih.
Aki Hybrid
Sementara aki hybrid, model ini mirip seperti aki basah dan berisi cairan elektroda. Banyak yang menggangap jenis aki ini merupakan versi baru aki basah yang dibedakan namanya.
Hal tersebut salah kaprah, Pemilik Bengkel Instalasi Mranggen Trias mengatakan, sama-sama basah, tapi antara Hybrid dan aki basah Premium beda teknologinya.
Tipe hybrid memang dikategorikan aki basah, tapi bahan dan teknologi di desain seperti aki bebas perawatan supaya minim penguapan.
“Aki basah biasa tingkat penguapan air biasanya tinggi. Teknologi baru dan penyempurnaan untuk model hybrid bertujuan mengurangi penguapan. Sering disebut gabungan antara aki basah dan maintenance free (MF),” kata dia.