Teknologi Baterai pada Kendaraan Listrik
Teknologi baterai mobil listrik
Baterai EV (Electric Vehicle) mengalami siklus ‘pengosongan’ yang terjadi saat mengemudi dan ‘mengisi daya’ saat mobil dicolokkan. Mengulangi proses ini dari waktu ke waktu memengaruhi jumlah pengisian daya yang dapat ditampung baterai. Ini mengurangi jangkauan dan waktu yang dibutuhkan antara setiap perjalanan untuk mengisi daya. Sebagian besar produsen memiliki garansi lima hingga delapan tahun untuk baterai mereka. Namun, prediksi saat ini aki mobil listrik akan bertahan 10 – 20 tahun sebelum perlu diganti.
Cara kerja baterai dan motor listrik mobil ternyata sangat sederhana – baterai terhubung ke satu atau lebih motor listrik, yang menggerakkan roda. Saat Anda menekan pedal gas, mobil langsung memberi daya ke motor, yang secara bertahap menghabiskan energi yang tersimpan di baterai.
Motor listrik juga bekerja sebagai generator, jadi ketika Anda melepaskan pedal gas, mobil mulai melambat dengan mengubah gerakan majunya kembali menjadi listrik – ini terjadi lebih kuat jika Anda menginjak rem. Pengereman regeneratif ini memulihkan energi yang seharusnya hilang, menyimpannya di baterai lagi dan dengan demikian meningkatkan jangkauan mobil.
Baterai mobil listrik lithium-ion
Baterai Lithium-ion (Li-ion) adalah jenis baterai isi ulang yang digunakan pada kendaraan listrik dan sejumlah elektronik portabel. Mereka memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi daripada baterai isi ulang timbal-asam atau nikel-kadmium biasa. Ini berarti bahwa produsen baterai dapat menghemat ruang, mengurangi ukuran keseluruhan kemasan baterai.
Lithium juga yang paling ringan dari semua logam. Namun, baterai lithium-ion (Li-ion) tidak mengandung logam lithium, mereka mengandung ion. Bagi mereka yang bertanya-tanya apa itu ion, ion adalah atom atau molekul dengan muatan listrik yang disebabkan oleh kehilangan atau perolehan satu atau lebih elektron.
Baterai lithium-ion juga lebih aman daripada banyak alternatif dan produsen baterai harus memastikan bahwa langkah-langkah keamanan diterapkan untuk melindungi konsumen jika terjadi kegagalan baterai. Misalnya, produsen melengkapi kendaraan listrik dengan perlindungan pengisian daya untuk melindungi baterai selama sesi pengisian cepat berulang dalam waktu singkat.